Sabtu, 08 Juni 2013

lomba panjat pinang


TugasTNI


PMPP TNI DAN PERDAMAIAN DUNIA
Perang dunia memang telah terlewati, perang fisik yang luar biasa dampak destruk­tifnya sudah tidak ada, meski tak menga­baikan kemungkinannya akan terjadi kembali di masa depan. Berahirnya perang dunia bukan berarti dunia telah benar-benar aman dari segala macam konflik. Di berbagai negara masih terjadi berbagai macam konflik baik yang bersifat intern dalam negeri ataupun konflik dengan Negara lain. Konflik akan terbuka dengan berbagai latar belakang permasalahan. Siapa lagi yang akan menjadi korban kalau bukan warga sipil yang tak berdosa. Ini artinya perdamaian dunia belum benar-benar terwujud
Pertikaian atau konflik terjadi dikarenakan kelompok atau negara yang bertikai memiliki kepentingan yang berbeda satu dengan lain. Mereka berkompetisi untuk merebut kekuasaan untuk memperoleh keuntungan secara ekonomi, sehingga menyebabkan banyaknya penduduk sipil yang menjadi korban dalam konflik ini. Dalam kondisi konflik tersebut, biasanya negara tidak mampu melindungi hak-hak asasi warga negaranya, Dan kemungkinan yang terjadi adalah perdamaian dan keamanan Internasional menjadi terancam.
PBB Dan Tujuan Perdamaian
PBB (perserikatan bangsa-bangsa) adalah sebuah organisasi internasional yang beranggotakan hampir seluruh Negara di dunia. Lembaga ini di bentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, keamanan internasional, perlindungan sosial, hak asasi, dan pencapaian perdamaian di dunia.
PBB sangat berperan dalam menciptakan keamanan dunia. Berbagai permasalahan internasional dapat terselesaikan dengan adanya kerjasama dan itikat baik dari setiap Negara. Hampir semua Negara di dunia mendambakan terciptanya keamanan, ketertiban, dan perdamaian serta terhindar dari bahaya perang. Cita-cita perdamaian dunia telah dicanangkan secara jelas dan tegas di dalam universal declaration of human right sebagai hasil usaha PBB yang telah disahkan pada 10 Desember 1948. Dalam deklarasi tersebut ditegaskan bahwa setiap manusia dilahirkan merdeka dan mempunyai persamaan harkat dan martabat serta memiliki hak-hak yang sama.
PMPP TNI Dan Pemeliharaan Perdamaian Dunia
Keikutsertaan TNI dalam misi perdamaian PBB pertama kali terjadi di Sinai, Mesir pada misi UNEF-1 (United Nation Emergency Force) pada 8 Januari 1957 dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda/konga (Satgas Kontingen Garuda), ketika di wilayah tersebut terjadi konflik Terusan Suez. Semenjak itu sampai dengan saat ini TNI masih dipercaya untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai misi perdamaian PBB.
Seiring dengan meningkatnya kepercayaan PBB terhadap peranan Konga dalam operasi pemeliharaan perdamaian, perundang-undangan nasional telah mengakomodasi operasi pemeliharaan perdamaian sebagai salah satu tugas pokok TNI sebagai salah satu bentuk dalam operasi militer selain perang. Peranan TNI dalam operasi pemeliharaan perdamaian telah mendapat dukungan secara politik dari Presiden RI , Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini semakin meneguhkan komitmen TNI untuk senantiasa berperan aktif mengirimkan prajurit-prajuritnya dalam operasi perdamaian dunia di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa. Perwujudan komitmen TNI dalam mengirimkan prajurit-prajurit TNI tersebut ialah dengan menyiapkan dan mendidik prajurit-prajurit TNI secara profesional sesuai dengan tuntutan standar Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Puncak prestasi dari semakin banyaknya permintaan keterlibatan TNI dalam setiap konflik yang ditangani PBB dan untuk mengantisipasi tantangan tugas dalam operasi pemeliharaan perdamaian ke depan yang semakin komplek, maka Panglima TNI kemudian membentuk suatu badan tersendiri yang khusus menangani operasi pemeliharaan perdamaian, yang dinamakan PUSAT MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN TNI (PMPP TNI)  melalui Kep Panglima TNI No : Kep / 4 / I / 2007 dan No : Kep / 5 / I / 2007 tanggal 29 Januari 2007. Berdasarkan Keputusan Panglima TNI tersebut, PMPP TNI memiliki tugas untuk menyelenggarakan pembekalan dan pelatihan bagi personel TNI. Dengan demikian, hasil yang diharapkan adalah membentuk prajurit TNI yang profesional, sesuai dengan standar PBB yang dapat mengemban tugas misi perdamaian tersebut.[1] Institusi pendidikan Indonesia Peace and Security Centre (IPSC) atau Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia berada di Sentul, Bogor. Operasional PMPP diresmikan oleh Presiden SBY tahun 2011 lalu. Pembangunan fasilitas IPSC ini juga menjadi salah satu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.
Lokasi IPSC berada di kawasan Santi Dharma yang terletak di Desa Sukahati, Kecamatan Citeureup, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. IPSC dibangun di area seluas 261 hektar lebih, di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut, di kawasan perbukitan Sentul. IPSC terdiri dari pusat pemeliharaan perdamaian, pusat pelatihan penanggulangan terorisme, pusat pelatihan penanggulangan bencana, pusat bahasa, dan markas pasukan siaga TNI. Area IPSC juga dilengkapi laboratorium bahasa, serta fasiltas latihan hingga mess bagi anggota TNI yang melaksanakan pendidikan. IPSC ini akan berada di bawah komando perwira tinggi TNI berpangkat Brigadir Jenderal, dan wakilnya berpangkat kolonel. Setiap anggota TNI yang dilatih di sini adalah anggota TNI dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, yang telah melalui tahap seleksi.
PMPP TNI Dan Karakter Sosial Humanis 
Banyaknya daerah yang berkonflik di dunia ini semakin menunjukkan kepada kita bahwa dunia sedang membutuhkan pasukan pemelihara perdamaian yang tidak hanya cakap menggunakan senjata, tetapi juga mahir melakukan pendekatan persuasif dan simpatik di daerah konflik. Ada satu hal yang sering dilupakan pasukan pemelihara perdamaian di manapun mereka berada, yakni pendekatan humanis terhadap masyarakat setempat. Pendekatan humanis sendiri merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan dengan lebih mementingkan dialog dan kegiatan sosial di masyarakat.
Satu dari sedikit pasukan pemelihara perdamaian (peacekeepers) yang lebih menekankan pendekatan humanis adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI). Selain itu, personel Konga kita mampu bersikap luwes. tentara kebanggaan republik ini yang namanya sudah harum di seantero jagat ini karena kemampuannya yang tak perlu diragukan lagi dalam berperang dan memelihara perdamaian.
Karakter berbeda ini, bagaimanapun merupakan cerminan langsung dari bu­daya dan sikap masyarakat Indonesia keseluruhan. Secara natural, masyarakat Indonesia (termasuk personel pasukan PBB dari negeri ini) memiliki keramahtamahan dan peng­hor­matan yang layak pada bangsa lain. Sikap ini menjaga pasukan TNI dari kesan aro­gan, dan sebaliknya, menun­jukkan perhatian dan rasa kasih yang tulus pada warga setempat. Modal semacam ini tak otomatis hadir pada prajurit dengan tingkat skill tempur tertinggi sekalipun.
Kesuksesan penugasan Konga atau Indobatt (Indonesia battalion) saat dipercaya mendamaikan konflik bersenjata di berbagai belahan negara dunia, kuncinya adalah pendekatan kemanusiaan. Pengalaman TNI kita yang membawa mandat perdamaian PBB di Asia, Afrika, Eropa, hingga Amerika, membuktikan Indonesia bisa diterima karena faktor keramahan dan luwesnya komunikasi budaya tentara kita dalam menyesuaikan tata krama sosial manusia di tempat penugasan berada.
Maka tugas PMPP sekarang dan seterusnya adalah bagaimana merumuskan nilai ramah khas budaya nusantara ini secara integratif ke dalam kisi-kisi kurikulum pendidikannya, “membentuk figur teladan TNI yang bersenjata namun berjiwa kasih manusia Indonesia”.
Harumnya nama TNI sebagai pasukan pemelihara perdamaian bukan saja membanggakan korps angkatan bersenjata, tetapi juga segenap rakyat Indonesia. Semoga saja dengan peran TNI, perdamaian di dunia dapat terwujud dan nama Indonesia pun semakin harum di kancah internasional.


[1]http://www.pkc-indonesia.com/index.php/pengetahuan/168-indonesia-dalam-misi-perdamaian-dunia

Selasa, 04 Juni 2013

PEMUDA BERMANFAAT

PEMUDA BERMANFAAT
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan aku cabut gunung semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia” sebuah pidato bapak proklamator kita menggambarkan betapa dasyatnya potensi pemuda.generasi muda adalag the leader of tomorrow. Sebuah kata mutiara arab menyebutkan “subbanul yaum rijalul ghoddan” artinya seorang pemuda adalah generasi masa depan.  Sejarah juga telah membuktikan para pemudalah yang maju sebagai garda depan pelopor kemerdekaan. Jika bapak Ir. Soekarno cukup hanya dengan 10 pemuda akan mengguncangkan dunia, maka pertanyaanya adalah pemuda yang bagaimana?
Pemuda Dan  Jati Diri
Sejak arus globalisasi mewabah kepenjuru dunia, ekses yang paling tampak adalah pengaruhnya terhadap perkembangan pemuda. Perkembangan dunia informatika menjadikan kita mudah untuk mencari berbagai macam informasi dunia. Melalui internet kita akan mendapatkan informasi apapun yang kita inginkan. Akan tetapi ekses negatif juga tak kalah luar biasa. Jiwa pemuda yang sedang berkembang menjadi sangat mudah terpengaruh arus zaman. Saat ini kebanyakan gerenari muda terjebak pada budaya hedonism suka bermalas-malasan, tawuran, narkoba, free seks dan kurang bertanggung jawab.
Secara psikologi, masa-masa remaja (saya artikan sama dengan muda) adalah masa pencarian jati diri (identitas). Menurut teori psikososial Erikson, masa remaja adalah tugas perkembangan yang mengharuskan individu menghadapi suatu krisis. Krisis di sini merupakan kekacauan identitas tentang konsep dirinya dan perubahan sosial. Kondisi ini menyebakan remaja merasakan terisolasi, hampa, cemas dan bimbang.[1]
Dalam perkembanganya seorang remaja ingin dianggap eksis dalam komunitasnya. Ia akan melakukan apapun agar dia bisa diakui. Ini artinya pergaulan menjadi kunci dalam membentuk karakter pemuda. Jika ingin membentuk generai yang beriman maka ciptakanlah lingkungan dan pergaulan yang religi sebaliknya jika ingin menghancurkan suatu Negara cukup hancurkan pemudanya dengan menciptakan pengaruh lingkungan yang negatif.
Yang Muda Yang Bermanfaat
Hadist Nabi berbunyi “ Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”(HR. Ahmad Thabrani, Daruqutni). Bermanfaat sama dengan memiliki arti atau bernilai. Tidak harus kaya kita baru bisa bermanfaat, atau harus menunggu usia tua baru bisa menjadi orang yang bermanfaat. Pemudapun bisa menjadi orang atau pribadi yang bermanfaat.
Berbicara tentang pemuda itu artinya kita berbicara pula tentang masa depan. Para pemudalah yang akan mengantikan mereka yang telah renta dan ketika mereka sudah menjadi renta, ganti mereka yang akan diganti dengan generasi muda selanjutnya dan begitu seterusnya. Pemuda adalah aset berharga dalam kemajuan suatu bangsa. Baik atau buruk suatu bangsa tergantung pada pemudanya sekarang. Untuk kita seharusnya generasi muda kita harus benar-benar disiapkan untuk menjadi revolusioner menuju kehidupan yang lebih baik. Tugas besar bagi KEMENPORA (karena kepemudaan ada dalam naunganya) adalah bagaimana bisa menciptakan generasi muda yang kreatif, produktif dan berakhlak mulia.
            Selanjutnya sebagai generasi muda yang sadar akan tanggungjawab dan tugasnya, tidak sepantasnya kita hanya berjalan bak air yang mengalir dan tergerus arus zaman. Banyak hal yang harus dikerjakan. Bukan hanya sekedar mengikuti tren saja, pemuda harus mampu menentukan langkah arah masa depan. Menyusun rencana dan berani memulai langkah untuk menuju masa depan yang cemerlang.
Sarat utama agar seorang pemuda mampu menjadi pemuda yang tidak mudah terpengaruh globalisasi negatif adalah dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan. Nilai agama yang telah terinternalisasi dalam diri pemuda akan mampu menjadi control bagi jiwa pemuda yang penuh semangat dan bergejolak. Pemuda akan memiliki tanggung jawab pada apa yang ia kerjakan. Pemuda yang religi penuh semangat sebagai agen perubahan masa depan.
Beberapa Langkah yang perlu dilakukan untuk menciptakan generasi pemuda yang bermanfaat antara lain;
1.      Memiliki kemauan. Bahasa lain yang saya gunakan dari kemauan adalah niat.  Kemauan atau niat merupakan langkah awal dari setiap pekerjaan. Jika kita ingin menjadi pribadi yang manfaat maka yang pertama kita lakukan adalah menanamkan niat atau meniatkan diri untuk menjadi seorang yang bermanfaat bagi orang lain.
2.      Take action now. Apa yang bisa kita lakukan sekarang? Jawabanya sederhana, apapun yang bisa kita lakukan di lingkungan sekitar kita baik di rumah sekolah ataupun masyarakat.
3.      Biasakan memberi manfaat menjadi gaya hidup. Banyak orang membahas tentang memberikan manfaat pada orang lain, tapi lupa melanjutkannya kearah menjadikan kebiasan. Jika seseorang telah terbiasa memberi manfaat   itu artinya dia telah menjadi pribadi yang bermanfaat yang selanjutnya akan menjadi akhlak dimana suatu tindakan biasa tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
4.      Tingkatkan kualitas diri. Jika ingin menjadi sesorang yang bermanfaat maka harus didukung dengan kualitas diri. Semakin berkualitas maka akan semakin banyak manfaatnya. Kualitas yang bisa ditingkatkan diantaranya adalah ilmu, ketrampilan serta wawasan.
5.      Ingatkan diri bahwa sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan akan mendapatkan umpan balik yang positif. Saat kita berbuat baik pada orang lain maka, orang lainpun akan dengan senang hati membantu kita.
Demikian coretan yang dapat saya bagi, semoga bermanfaat.







[1] Baca psikologi perkembangan tentang teori psikososial Erikson

Senin, 03 Juni 2013

contoh laporan kunjungan industri

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Balakang Masalah
Berkembangnya dunia perisdustrian membuat setiap lembaga pendidikan harus jeli dan dapat mengikuti perkembangan dunia perindustrian. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan lulusan yang berkompetensi haruslah dapat mengikuti perkembangan yang ada.
SMK Pembangunan Nasional Purwodadi sebagai sebuah lembaga pendidikan harus mapu menjawab tantangan perkembangan dunia perindustrian agar dapat menciptakan lulusan seperti yang dihapkan. Hal inilah yang melatar belakangi diadakanya kegiatan “kunjungan industri” sebagai salah satu mata pelajaran.

B.     Visi Dan Misi Sekolah
Adapun visi dan misi dari SMK Pembangunan Nasional Purwodadi adalah :
1.      VISI
Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang Beriman, Berakhlak Mulia, Berilmu, Menjunjung Tinggi Kejujuran, Memiliki Kecakapan dan Ketrampilan Sesuai Kebutuhan Masyarakat.
2.      MISI
a.       Mengelola dan melaksanakan pendidikan yang efisien dan dan efektif guna menghasilkan lulusan yang berkualitas.
b.      Mengembangkan budaya beragama, mengaplikasi dan menginformasikan sumber daya manusia yang kompetitif, live skill, bermoral dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.
c.       Mengembangkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri untuk menambah wawasan maupun peluang kerja.



C.     Tujuan Kegiatan
Kegiatan kunjungan Industri ini memiliki Tujuan diantaranya adalah :
1.      Memenuhi salah satu tugas dari mata pelajaran.
2.       Mengetahui gambaran yang realistis tentang sebuah pabrik industri.
3.      Mengetahui proses-proses, mesin-mesin, cara pembuatan baja, system majanemen, dll dalam suatu pabrik Industri .
4.              Menambah pengetahuan dan informasi tentang dunia kerja.

5.        Memberikan motivasi baru kepada siswa terutama dalam belajar.
6.        Mengetahui dan melihat alat – alat canggih pada industri tersebut.
7.        Melihat secara langsung proses produksi dari awal hingga akhir.
8.      Memberi bekal kepada siswa agar setelah lulus menjadi orang yang mandiri



BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A.    Sejarah Perusahaan
Baja Kurnia memulai usahanya berangkat dari perusahaan milik keluarga pada tahun 1978. Modal dengan semangat yang mem-BAJA dan mengharap KURNIA dari Tuhan yang Maha Kuasa agar dapat menjalani hidup secara layak, maka dimulailah usaha pengecoran logam di Desa Batur Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten.
Nama perusahaan
:
PT. BAJA KURNIA
Alamat
:
Ceper, Klaten, Jawa Tengah
Kode pos 57465
Telepon
:
0272 552 850
0272 551 981
Faksimili
:
0272 551 496
Email
:
bajakurnia@bajakurnia.co.id
Kantor perwakilan
:
Jalan Pancasila V No. 25
Cicadas, Gunung Putri, Bogor
Telepon
:
021 8686 2213
 021 70944 309
Bidang usaha
:
Machinery & casting industry
1978         Mulai berdiri
1985         PT. Baja Kurnia menjadi perseroan terbatas, dan menepati lokasi baru selua 6000 meter persegi.
1993         Menjadi mitra AMV.
1999         Menambah fasilitas peleburan dengan menggunakan tungku peleburan induksi listrik.
2002         Menggunakan fasilitas peleburan kupola kontinu kapasitas 5 ton per jam.
2005         Penambahan fasilitas peleburan induksi kapasitas 1 ton dan mixer kontinu untuk cetakan furan.
2010         Perluasan lokasi pabrik menjadi 15000 meter persegi.
2012         Penambahan peralatan produksi antara lain induksi kapasitas 6 ton, sand plant untuk green sand, mesin perkakas CNC, mesin perkakas konvensional.
B.     Visi Dan Misi Perusahaan
1.      VISI
“ Menjadikan perusahaan yang hasil produknya bermutu tinggi sehingga memenuhi harapan dan pelanggan ”
2.      MISI
“ Produk-produk yang dihasilkan berkelanjutan, bermutu tinggi, menjaga kepercayaan pelanggan dan mewujudkan kepuasan pelanggan adalah komitmen kami ”
Bekerja adalah proses membangun kualitas pribadi, oleh karena itu kemajuan usaha hanya akan dicapai jika didukung oleh kualitas pribadi para pekerjanya (SDM). Kualitas pribadi adalah perpaduan kapasitas berpikir raional, ketrampilan teknik, penguasaan teknologi, dengan komitmen pada moralitas universal, menjunjung tinggi kepercayaan dan menjaga kualitas kebersamaan.
C.     Produk perusahaan

PRODUK TERBARU PT. BAJA KURNIA

BAJA KURNIA Valve                      

 

 

BAJA KURNIA SAMBUNG PIPA

 


Sambunga PipaBAJA KURNIA NIPPLE

BAJA KURNIA POMPA AIR

Nipple

BAJA KURNIA  POMPA AIR ELBOW

BAJA KURNIA Manhole






BAB III

A.   Proses Pembuatan Baja

1. Pembuatan Besi Kasar
Baja merupakan salah satu bahan yang sangat banyak dipakai di seluruh dunia untuk keperluan kehidupan manusia, khususnya di dunia industri. Ditemukan buat pertama kali oleh orang Mesir lebih dari 4000 tahun yang lalu untuk perhiasan dan alat rumah tangga yang kemudian berkembang menjadi bahan berharga dan dimanfaatkan orang setiap hari.
 Untuk menjadikan baja, banyak proses yang dilakukan, sehingga membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar baja dapat dipakai dan dimanfaatkan dalam berbagai keperluan
a.       Pembuatan Besi Kasar
Besi kasar adalah hasil pengolahan dari bijih besi dengan melalui beberapa proses. Proses awal adalah dengan mengurangi senyawa-senyawa dan zat-zat lain yang terkandung dalam bijih besi dengan tahap sebagai berikut :
·         Dibersihkan.
·         Dipecah-pecah dan digiling sampai menjadi halus, sehingga partikel besi dapat  dipisahkan dari bahan yang tidak diperlukan dengan menggunakan magnit.
·         Dibentuk menjadi “pellet” (bulatan-bulatan kecil) dengan diameter ±14 mm.
Untuk memudahkan dalam pembentukan “pellet” maka ditambahkan tanah liat, sehingga dapat dirol menjadi bentuk bulat. Setelah proses awal dilakukan, maka bijih besi diproses pada dapur tinggi. Dapur tinggi mempunyai konstruksi yang cukup besar dengan ketinggian mencapai 100 meter. Dinding luar terbuat dari baja dan bagian dalam dilapisi batu tahan api yang mampu menahan temperature    tinggi.
Pada bagian atas dapur tinggi terdapat corong untuk memasukkan bahan baku, yaitu bijih besi, kokas dan batu kapur. Kokas adalah batu bara yang telah diproses (disuling kering) sehingga dapat menghasilkan panas yang tinggi. Batu kapur berfungsi untuk mengikat bahan-bahan yang tidak diperlukan.
Proses pada dapur tinggi adalah dengan meniupkan udara panas ke dalam dapur tinggi untuk membakar kokas dengan temperatur + 2000oC. Cairan besi dan terak akan turun ke dasar dapur tinggi secara perlahan-lahan dan selanjutnya dituang ke kereta khusus. Hasil ini disebut besi kasar, yang kemudian dapat diproses lebih lanjut menjadi baja.
b.      Proses Pembuatan Baja
Besi kasar dari hasil proses dapur tinggi, kemudian diproses lanjut untuk dijadikan berbagai jenis baja. Ada beberapa proses yang dilakukan untuk merubah besi kasar menjadi baja :
1)      Dapur Baja Oksigen (Proses Bassemer)
Pada dapur baja oksigen dilakukan proses lanjutan dari besi kasar menjadi baja, yakni dengan membuang sebagian besar karbon dan kotoran-kotoran (menghilangkan bahan-bahan yang tidak diperlukan) yang masih ada pada besi kasar. Ke dalam dapur dimasukkan besi bekas, kemudian baru besi kasar, tapi sebagian fabrik baja banyak yang langsung dari dapur tinggi, sehingga masih dalam keadaan cair langsung disalurkan ke dapur Oksigen.
Kemudian, udara (oksigen) yang didinginkan dengan air dan kecepatan tinggi ditiupkan ke cairan logam. Ini akan bereaksi dengan cepat antara karbon dan kotoran-kotoran lain yang akan membentuk terak yang mengapung pada permukaan cairan. Dapur dimiringkan, maka cairan logam akan keluar melalui saluran yang kemudian ditampung dalam kereta-kereta tuang.
Untuk mendapatkan spesifikasi baja tertentu, maka ditambahkan campuran lain sebagai bahan paduan. Hasil penuangan ini dapat langsung dilanjutkan dengan proses pengerolan untuk mendapatkan bentuk/profil yang diinginkan.
2)      Dapur          Baja     Terbuka (Siemens Martin)
Sama halnya dengan Dapur Baja Oksigen, maka dapur baja terbuka (Siemens Martin) juga merupakan dapur yang digunakan untuk memproses besi kasar menjadi baja. Dapur ini dapat menampung baja cair lebih dari 100 ton dengan proses mencapai temperatur + 1600oC; wadah besar serta berdinding yang sangat kuat dan landai.
Proses pembuatan dengan dapur ini adalah proses oksidasi kotoran yang terdapat pada bijih besi sehingga menjadi terak yang mengapung pada permukaan baja cair. Oksigen langsung disalurkan kedalam cairan logam melalui tutup atas. Apabila selesai tiap proses, maka tutup atas dibuka dan cairan baja disalurkan untuk proses selanjutnya untuk dijadikan bermacam-macam jenis baja.
3)      Dapur Baja Listrik
Panas yang dibutuhkan untuk pencairan baja adalah berasal arus listrik yang disalurkan dengan tiga buah elektroda karbon dan dimasukkan/diturunkan mendekati dasar dapur. Penggunaan arus listrik untuk pemanasan tidak akan mempengaruhi atau mengkontaminasi cairan logam, sehingga proses dengan dapur baja listrik merupakan salah satu proses yang terbaik untuk menghasilkan baja berkualitas tinggi dan baja tahan karat (stainless steel).
Dalam proses pembuatan, bahan-bahan yang dimasukkan adalah bahan-bahan yang benar-benar diperlukan dan besi bekas. Setelah bahan-bahan dimasukkan, maka elektroda-elektroda listrik akan memanaskan bahan dengan panas yang sangat tinggi (+ 7000oC), sehingga besi bekas dan bahan-bahan lain yang dimasukkan dengan cepat dapat mencair.
   Adapun campuran-campuran lain (misalnya untuk membuat baja tahan karat) dimasukkan setelah bahan-bahan menjadi cair dan siap untuk dituang.
c.       Proses Pembentukan dan Bentuk-bentuk Produk Baja
Pembentukan baja adalah tahap lanjutan dari proses pengolahan baja dengan berbagai jenis dapur baja. Baja yang telah cair dan ditambah dengan campuran lain (sesuai dengan kebutuhan/sifat-sifat baja yang diinginkan) dituang ke dalam cetakan yang berlubang dan didinginkan sehingga menjadi padat. Batangan baja yang masih panas dan berwarna merah dikeluarkan dari cetakan untuk disimpan sementara dalam dapur bentuk kotak serta dijaga panasnya dengan temperatur 1100oC - 1300oC menggunakan bahan bakar gas atau minyak. Penyimpanan tersebut adalah untuk meratakan suhu sebelum dilakukan proses pembentukan atau pengerolan.
Proses pembentukan produk baja dilakukan dengan beberapa tahapan:
1)      Proses Pengerolan Awal
Proses ini adalah dengan cara melewatkan baja batangan diantara rol-rol yang berputar sehingga baja batangan tersebut menjadi lebih tipis dan memanjang. Proses pengerolan awal ini dimaksudkan agar struktur logam (baja) menjadi merata, lebih kuat dan liat, disamping membentuk sesuai ukuran yang diinginkan, seperti pelat tebal (bloom), batangan (billet) atau pelat (slab).
2)      Proses Pengerolan Lanjut
Proses ini adalah untuk merubah bentuk dasar pelat tebal, batangan menjadi bentuk lembaran, besi konstruksi (profil), kanal ataupun rel. Ada tiga jenis pengerolan lanjut yaitu; pengerolan bentuk struktur/konstruksi, pengerolan bentuk besi beton, strip dan profil, pengerolan bentuk (pelat).
a)      Bentuk struktur
Pengerolan bentuk struktur/profiil adalah lanjutan pengerjaan dari pelat lembaran tebal (hasil pengerolan awal) yang kemudian secara paksa melewati beberapa tingkat pengerolan untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang diperlukan.
b)      Bentuk besi beton, strip dan profil
Proses pembentukan ini tidak dilakukan langsung dari pelat tebal, tetapi harus dibentuk dulu menjadi batangan, kemudian dirol secara terus menerus dengan beberapa tingkatan rol dalam satu arah. Adapun hasil pengerolan adalah berbagai bentuk, yaitu : penampang bulat, bujur sangkar, segi-6, strip atau siku dan lain-lain sebagainya sesuai dengan disain rolnya.
c)      Pengerolan bentuk (pelat).
Pengerolan bentuk pelat akan menghasilkan baja lembaran tipis dengan cara memanaskan terlebih dahulu baja batangan kemudian didorong untuk melewati beberapa tingkat rol sampai ukuran yang diinginkan tercapai.


BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini siswa siswi diharapkan dapat berfikir maju, kreatif, dan efisien sehingga dapat mengurangi perilaku yang bersifat negatif misalnya kenakalan remaja karena bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang positif yang akan berguna bagi kehidupannya baik sekarang maupun yang akan datang.
2.      Produksi yang dihasilkan ”PT Caladi Lima Sembilan” berupa kaos, dan pemasarannya sudah hampir ke seluruh Indonesia .
3.      Semangat dan kegigihan dalam membuat atau mendirikan usaha itu ternyata sangatlah penting demi kelangsungan hidup.
B.     Saran
1.      Sekolah sebaiknya mengadakan Kunjungan Industri kedua tempat sekaligus untuk satu bidang keahlian. Supaya siswa-siswi dapat membandingkan dari kedua tempat tersebut.
2.      Sekolah sebaiknya meningkatkan fasilitas kendaraan sehingga menjadi layak dan nyaman saat mengadakan Kunjungan Industri.
3.      Sekolah mampu memilih tempat Kunjungan Industri yang mampu melayani siswa-siswi melakukan Kunjungan Industri dengan memberikan keterangan-keterangan yang detail.