Selasa, 04 Juni 2013

PEMUDA BERMANFAAT

PEMUDA BERMANFAAT
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan aku cabut gunung semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia” sebuah pidato bapak proklamator kita menggambarkan betapa dasyatnya potensi pemuda.generasi muda adalag the leader of tomorrow. Sebuah kata mutiara arab menyebutkan “subbanul yaum rijalul ghoddan” artinya seorang pemuda adalah generasi masa depan.  Sejarah juga telah membuktikan para pemudalah yang maju sebagai garda depan pelopor kemerdekaan. Jika bapak Ir. Soekarno cukup hanya dengan 10 pemuda akan mengguncangkan dunia, maka pertanyaanya adalah pemuda yang bagaimana?
Pemuda Dan  Jati Diri
Sejak arus globalisasi mewabah kepenjuru dunia, ekses yang paling tampak adalah pengaruhnya terhadap perkembangan pemuda. Perkembangan dunia informatika menjadikan kita mudah untuk mencari berbagai macam informasi dunia. Melalui internet kita akan mendapatkan informasi apapun yang kita inginkan. Akan tetapi ekses negatif juga tak kalah luar biasa. Jiwa pemuda yang sedang berkembang menjadi sangat mudah terpengaruh arus zaman. Saat ini kebanyakan gerenari muda terjebak pada budaya hedonism suka bermalas-malasan, tawuran, narkoba, free seks dan kurang bertanggung jawab.
Secara psikologi, masa-masa remaja (saya artikan sama dengan muda) adalah masa pencarian jati diri (identitas). Menurut teori psikososial Erikson, masa remaja adalah tugas perkembangan yang mengharuskan individu menghadapi suatu krisis. Krisis di sini merupakan kekacauan identitas tentang konsep dirinya dan perubahan sosial. Kondisi ini menyebakan remaja merasakan terisolasi, hampa, cemas dan bimbang.[1]
Dalam perkembanganya seorang remaja ingin dianggap eksis dalam komunitasnya. Ia akan melakukan apapun agar dia bisa diakui. Ini artinya pergaulan menjadi kunci dalam membentuk karakter pemuda. Jika ingin membentuk generai yang beriman maka ciptakanlah lingkungan dan pergaulan yang religi sebaliknya jika ingin menghancurkan suatu Negara cukup hancurkan pemudanya dengan menciptakan pengaruh lingkungan yang negatif.
Yang Muda Yang Bermanfaat
Hadist Nabi berbunyi “ Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”(HR. Ahmad Thabrani, Daruqutni). Bermanfaat sama dengan memiliki arti atau bernilai. Tidak harus kaya kita baru bisa bermanfaat, atau harus menunggu usia tua baru bisa menjadi orang yang bermanfaat. Pemudapun bisa menjadi orang atau pribadi yang bermanfaat.
Berbicara tentang pemuda itu artinya kita berbicara pula tentang masa depan. Para pemudalah yang akan mengantikan mereka yang telah renta dan ketika mereka sudah menjadi renta, ganti mereka yang akan diganti dengan generasi muda selanjutnya dan begitu seterusnya. Pemuda adalah aset berharga dalam kemajuan suatu bangsa. Baik atau buruk suatu bangsa tergantung pada pemudanya sekarang. Untuk kita seharusnya generasi muda kita harus benar-benar disiapkan untuk menjadi revolusioner menuju kehidupan yang lebih baik. Tugas besar bagi KEMENPORA (karena kepemudaan ada dalam naunganya) adalah bagaimana bisa menciptakan generasi muda yang kreatif, produktif dan berakhlak mulia.
            Selanjutnya sebagai generasi muda yang sadar akan tanggungjawab dan tugasnya, tidak sepantasnya kita hanya berjalan bak air yang mengalir dan tergerus arus zaman. Banyak hal yang harus dikerjakan. Bukan hanya sekedar mengikuti tren saja, pemuda harus mampu menentukan langkah arah masa depan. Menyusun rencana dan berani memulai langkah untuk menuju masa depan yang cemerlang.
Sarat utama agar seorang pemuda mampu menjadi pemuda yang tidak mudah terpengaruh globalisasi negatif adalah dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan. Nilai agama yang telah terinternalisasi dalam diri pemuda akan mampu menjadi control bagi jiwa pemuda yang penuh semangat dan bergejolak. Pemuda akan memiliki tanggung jawab pada apa yang ia kerjakan. Pemuda yang religi penuh semangat sebagai agen perubahan masa depan.
Beberapa Langkah yang perlu dilakukan untuk menciptakan generasi pemuda yang bermanfaat antara lain;
1.      Memiliki kemauan. Bahasa lain yang saya gunakan dari kemauan adalah niat.  Kemauan atau niat merupakan langkah awal dari setiap pekerjaan. Jika kita ingin menjadi pribadi yang manfaat maka yang pertama kita lakukan adalah menanamkan niat atau meniatkan diri untuk menjadi seorang yang bermanfaat bagi orang lain.
2.      Take action now. Apa yang bisa kita lakukan sekarang? Jawabanya sederhana, apapun yang bisa kita lakukan di lingkungan sekitar kita baik di rumah sekolah ataupun masyarakat.
3.      Biasakan memberi manfaat menjadi gaya hidup. Banyak orang membahas tentang memberikan manfaat pada orang lain, tapi lupa melanjutkannya kearah menjadikan kebiasan. Jika seseorang telah terbiasa memberi manfaat   itu artinya dia telah menjadi pribadi yang bermanfaat yang selanjutnya akan menjadi akhlak dimana suatu tindakan biasa tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
4.      Tingkatkan kualitas diri. Jika ingin menjadi sesorang yang bermanfaat maka harus didukung dengan kualitas diri. Semakin berkualitas maka akan semakin banyak manfaatnya. Kualitas yang bisa ditingkatkan diantaranya adalah ilmu, ketrampilan serta wawasan.
5.      Ingatkan diri bahwa sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan akan mendapatkan umpan balik yang positif. Saat kita berbuat baik pada orang lain maka, orang lainpun akan dengan senang hati membantu kita.
Demikian coretan yang dapat saya bagi, semoga bermanfaat.







[1] Baca psikologi perkembangan tentang teori psikososial Erikson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar