PEMUDA BERMANFAAT
“Berikan aku
1000 orang tua, niscaya akan aku cabut gunung semeru dari akarnya. Berikan aku
10 pemuda pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia” sebuah pidato bapak
proklamator kita menggambarkan betapa dasyatnya potensi pemuda.generasi muda
adalag the leader of tomorrow. Sebuah kata mutiara arab menyebutkan “subbanul
yaum rijalul ghoddan” artinya seorang pemuda adalah generasi masa depan. Sejarah juga telah membuktikan para pemudalah
yang maju sebagai garda depan pelopor kemerdekaan. Jika bapak Ir. Soekarno
cukup hanya dengan 10 pemuda akan mengguncangkan dunia, maka pertanyaanya
adalah pemuda yang bagaimana?
Pemuda Dan Jati Diri
Sejak arus
globalisasi mewabah kepenjuru dunia, ekses yang paling tampak adalah
pengaruhnya terhadap perkembangan pemuda. Perkembangan dunia informatika
menjadikan kita mudah untuk mencari berbagai macam informasi dunia. Melalui
internet kita akan mendapatkan informasi apapun yang kita inginkan. Akan tetapi
ekses negatif juga tak kalah luar biasa. Jiwa pemuda yang sedang berkembang
menjadi sangat mudah terpengaruh arus zaman. Saat ini kebanyakan gerenari muda
terjebak pada budaya hedonism suka bermalas-malasan, tawuran, narkoba, free
seks dan kurang bertanggung jawab.
Secara psikologi,
masa-masa remaja (saya artikan sama dengan muda) adalah masa pencarian jati
diri (identitas). Menurut teori psikososial Erikson, masa remaja adalah tugas
perkembangan yang mengharuskan individu menghadapi suatu krisis. Krisis di sini
merupakan kekacauan identitas tentang konsep dirinya dan perubahan sosial.
Kondisi ini menyebakan remaja merasakan terisolasi, hampa, cemas dan bimbang.[1]
Dalam
perkembanganya seorang remaja ingin dianggap eksis dalam komunitasnya. Ia akan
melakukan apapun agar dia bisa diakui. Ini artinya pergaulan menjadi kunci
dalam membentuk karakter pemuda. Jika ingin membentuk generai yang beriman maka
ciptakanlah lingkungan dan pergaulan yang religi sebaliknya jika ingin menghancurkan
suatu Negara cukup hancurkan pemudanya dengan menciptakan pengaruh lingkungan
yang negatif.
Yang Muda Yang Bermanfaat
Hadist Nabi berbunyi
“ Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”(HR. Ahmad
Thabrani, Daruqutni). Bermanfaat sama dengan memiliki arti atau bernilai. Tidak
harus kaya kita baru bisa bermanfaat, atau harus menunggu usia tua baru bisa
menjadi orang yang bermanfaat. Pemudapun bisa menjadi orang atau pribadi yang
bermanfaat.
Berbicara
tentang pemuda itu artinya kita berbicara pula tentang masa depan. Para
pemudalah yang akan mengantikan mereka yang telah renta dan ketika mereka sudah
menjadi renta, ganti mereka yang akan diganti dengan generasi muda selanjutnya
dan begitu seterusnya. Pemuda adalah aset berharga dalam kemajuan suatu bangsa.
Baik atau buruk suatu bangsa tergantung pada pemudanya sekarang. Untuk kita
seharusnya generasi muda kita harus benar-benar disiapkan untuk menjadi
revolusioner menuju kehidupan yang lebih baik. Tugas besar bagi KEMENPORA
(karena kepemudaan ada dalam naunganya) adalah bagaimana bisa menciptakan
generasi muda yang kreatif, produktif dan berakhlak mulia.
Selanjutnya sebagai generasi muda yang sadar akan
tanggungjawab dan tugasnya, tidak sepantasnya kita hanya berjalan bak air yang mengalir
dan tergerus arus zaman. Banyak hal yang harus dikerjakan. Bukan hanya sekedar
mengikuti tren saja, pemuda harus mampu menentukan langkah arah masa depan. Menyusun
rencana dan berani memulai langkah untuk menuju masa depan yang cemerlang.
Sarat utama
agar seorang pemuda mampu menjadi pemuda yang tidak mudah terpengaruh
globalisasi negatif adalah dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan. Nilai agama
yang telah terinternalisasi dalam diri pemuda akan mampu menjadi control bagi
jiwa pemuda yang penuh semangat dan bergejolak. Pemuda akan memiliki tanggung
jawab pada apa yang ia kerjakan. Pemuda yang religi penuh semangat sebagai agen
perubahan masa depan.
Beberapa Langkah yang perlu dilakukan untuk menciptakan generasi pemuda
yang bermanfaat antara lain;
1.
Memiliki kemauan. Bahasa lain yang
saya gunakan dari kemauan adalah niat. Kemauan
atau niat merupakan langkah awal dari setiap pekerjaan. Jika kita ingin menjadi
pribadi yang manfaat maka yang pertama kita lakukan adalah menanamkan niat atau
meniatkan diri untuk menjadi seorang yang bermanfaat bagi orang lain.
2. Take action now. Apa yang bisa kita lakukan sekarang? Jawabanya sederhana, apapun
yang bisa kita lakukan di lingkungan sekitar kita baik di rumah sekolah ataupun
masyarakat.
3. Biasakan
memberi manfaat menjadi gaya hidup. Banyak orang membahas tentang memberikan
manfaat pada orang lain, tapi lupa melanjutkannya kearah menjadikan kebiasan.
Jika seseorang telah terbiasa memberi manfaat itu
artinya dia telah menjadi pribadi yang bermanfaat yang selanjutnya akan menjadi
akhlak dimana suatu tindakan biasa tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
4. Tingkatkan
kualitas diri. Jika ingin menjadi sesorang yang bermanfaat maka harus didukung
dengan kualitas diri. Semakin berkualitas maka akan semakin banyak manfaatnya.
Kualitas yang bisa ditingkatkan diantaranya adalah ilmu, ketrampilan serta
wawasan.
5.
Ingatkan diri bahwa sekecil apapun
kebaikan yang kita lakukan akan mendapatkan umpan balik yang positif. Saat kita
berbuat baik pada orang lain maka, orang lainpun akan dengan senang hati
membantu kita.
Demikian coretan yang dapat saya bagi, semoga bermanfaat.
[1]
Baca psikologi perkembangan tentang teori psikososial Erikson
Tidak ada komentar:
Posting Komentar